Komentar
Beberapa hari lalu, admin mendengar kabar banjir kembali menerjang Cilamaya -- ”Kami dari Jacarta turut berduka” atas kabar yg tak mengenakan ini.
Dahulu pun di tahun 75-an.. banjir yg berasal dari sungai Cilamaya sering datang menyapa desa kita, bahkan luapan airnya bisa menggenangi jalan raya.
Konon penyebabnya adalah ketika air sungai meluap, warga yg bermukin di dalam bantaran kali sengaja membobol tanggul itu untuk “berbagi-derita” dg warga cilamaya yg jauh bermukin di luar tanggul.-- Dengan cara membobol tanggul, para penghuni dalam bantaran tanggul itu berharap air akan segera cepat surut.
Konon penyebabnya adalah ketika air sungai meluap, warga yg bermukin di dalam bantaran kali sengaja membobol tanggul itu untuk “berbagi-derita” dg warga cilamaya yg jauh bermukin di luar tanggul.-- Dengan cara membobol tanggul, para penghuni dalam bantaran tanggul itu berharap air akan segera cepat surut.
Untuk mengatasi hal ini, ketika Kepala Pengawas Irigasi Pengairan Cilamaya di jabat Bp.Muhyi, pernah dilakukan upaya mengurangi banjir dg cara merelokasi penduduk yg bermukim di dalam bantaran tanggul.
Mereka yg dianggap biang keladi penyebab terjadinya banjir di Cilamaya dipindahkan ke lahan tanah belakang rumah Hj. Endun, di Barahan, selebihnya ditempatkan di sekitar daerah Kerajan pangkalan.
Juga mulai dari Gempol hingga ke Muara Cilamaya, ketinggian tanggul ditambah dg cara menumpuk karung plastik berisi tanah.. Saat itu banyak tenaga lepas terserap dalam upaya menangkal banjir sungai Cilamaya.
Semenjak itu banjir tidak lagi rajin mendatangi daratan jalan raya dan pemukiman warga di sana.
Jika sekarang terjadi lagi banjir.. “Giliran siapa yg disalahkan?”.