Ness, mau cerita tentang Cilamaya tempat leluhur Ness berasal. Meskipun Ness ga lahir dan tinggal di Cilamaya, paling tidak masih punya hasrat lah untuk menceritakan keberadaan Cilamaya.
Ness, mau ceritain proses padi menjadi beras. Pastinya ini “Cilamaya Banget, kan.?",Hehe... karena baheula Karawang sebagai kabupaten Cilamaya itu dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat, yang tentu saja padi-padinya itu turut diproduksi juga dari cilamaya yang dikenal warganya punya sawah yang "lalega".
Ehhh.. karena Ness ga lahir di Cilamaya, sumber cerita yang Ness tulisini hanya hasil dengar dari ‘cerita-keluarga’, yang pada lahir dan besar di sana, ya.?, Hihi..
Ehhh.. karena Ness ga lahir di Cilamaya, sumber cerita yang Ness tulisini hanya hasil dengar dari ‘cerita-keluarga’, yang pada lahir dan besar di sana, ya.?, Hihi..
Kata Papa Ness, yang orang Cilamaya itu.. "Dahulu untuk memisahkan buah padi dari batangnya, para petani melakukannya dengan cara tradisional, diinjek-injek pake kaki, digiles.!, atau dipukul-pukul pake kayu hingga padi dan batangnya terpisah".
Kemudian upah yang diterima petani (tukang ‘derep) pemetik buah padi saat panen adalah dengan cara berbagi 1:6 dengan pemilik sawah, yang disebut pembagian ‘bawon’.
Kemudian butiran buah padi yang sudah terpisah dari batangnya, disebut ‘gabah. Gabah untuk menjadi beras harus diproses lagi dengan cara di ‘Tutu’ pake alu. Tapi kata Papa, belakangan sudah ada mesin penggilingan gabah menjadi beras. Orang Cilamaya menyebutnya “Heuleur”, istilah itu diambil dari merk mesinnya.
"Kalo tulisannya, spertinya mesin itu buatan German", kata Papa.
"Kalo tulisannya, spertinya mesin itu buatan German", kata Papa.
Masih kata Papa, pada jaman itu, Heuleur jadi ‘booming.!”, banyak orang membuka “heuleur”, jasa tempat penggilingan padi, malah pamannya Papa juga ikut-ikutan buka “Heuleur” di Rawameneng..
"Entah, Rawameneng itu di mana.?, Hahaha..
Ehhh., Kalo ga salah Rawameneng itu tetangga deket Cilamaya, sebuah desa yang berada di Kabupaten Subang.
"Entah, Rawameneng itu di mana.?, Hahaha..
Ehhh., Kalo ga salah Rawameneng itu tetangga deket Cilamaya, sebuah desa yang berada di Kabupaten Subang.
Lagi-lagi kata Papa, mesin heuleur itu besar, tiap bagian unitnya dihubungkan dengan rantai ‘belt berbahan karet. Mungkin maksudnya karet penghubung antar unit untuk menggerakan mesin. Dan bagian ini yang sering menyulut kecelakaan.
Banyak kasus orang tak sengaja tergilas tangannya ke mesin karena teseret karet-belt itu. Mungkin Modelnya waktu itu blom ‘safety kalle, ya.?
Nah., saking pengennya cerita, Ness tadi cari-cari ‘penampakan’ mesin penggilingan padi model sekarang. Ternyata mesin penggiling padi 'kekinian bentuknya kecil, tidak makan tempat juga nampak sefty, terbungkus rapi. Pemiliknya menamakan mesin itu “Ayakan”.
Itu gambarnya..
@Ditulis :Nessa Teana.