Tau ga.?, Tol Layang Terpanjang di Indonesia itu di sebutnya “Japek”,
singkatan Jakarta-Cikampek.. otomatis nama CIKAMPEK, ‘tetangga kita makin bergema,
dong.?,. Kita kudu ikut bangga sebagai tetangga dan juga baraya dekatnya, iya,
Ga.??
Tol Layang Cikampek dikerjakan kontraktor nasional, punya 9.000 tiang
pancang dan kuat menahan beban 640 ton, “Krrennn... kan Indonesia.?”
Saat ini proses pembangunannya mencapai 99,98%. Direktur Utama Jasa
Marga Desi Arryani menyebut sampai saat ini masih ada beberapa titik yang belum
selesai. Khususnya untuk sambungan jalan (expansion joint) yang belum merata.
Konon, Kamis (12/12/2019) lalu, Presiden Jokowi telah meresmikan jol
layang terpanjang tersebut.– Namun Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bilang..
“Meskipun sudah diresmikan, pengguna jalan tol belum bisa langsung menikmati
sensasi melintas di atas tol baru ini". ---Menteri pekerjaan Umum itu,
menjelaskan bahwa Tol Layang Japek baru akan dibuka untuk umum sekitar 2-3 hari
setelah peresmian. Pokoknya, libur natal udah bisa dilewati.
Siapa aja yang boleh lewat di sana.?.
Direktur Utama Jasamarga Desi Arryani mengatakan tol Layang Japek hanya
bisa digunakan oleh kendaraan golongan I non bis dan non truk. “Di elevated ini
tidak diizinkan kendaraan besar. Jadi hanya kendaraan golongan I non bis dan
non truck kecil," katanya.
Kendaraan golongan I yang dimaksud sesuai dengan aturan Badan Pengatur
Jalan Tol mencakup Sedan, Jip, Pick Up/Truk Kecil, Bus, termasuk Minibus macam
MPV. Artinya jika non bus dan non truk kecil, maka tol layang ini hanya bisa
dilewati kendaraan pribadi. Salah satu pertimbangannya, kata Desi adalah untuk
mempercepat lajur kendaraan di tol Layang Japek.
"Kita tidak ingin di Jakarta-Cikampek elevated ini ada hambatan
karena tujuannya adalah untuk mempercepat yang jarak jauh. Kalau ada truk kita
tahu speednya truk di bawah 50 km/jam," ucap Desi lagi seperti yg ditulis
Detik-com.
Walaupun begitu, nantinya kendaraan pribadi juga dibatasi kecepatannya.
Yaitu hanya 60km/jam... "Kita memang membatasi kecepatan dengan 60km/jam
karena ini kan tol baru," pungkasnya.
Trusss, beli karcisnya dimana..?
Desi mengusulkan pentarifan dilakukan dengan skema blended. Skema
blended maksudnya tarif tol Japek yang atas (layang) digabungkan dengan tarif
tol Japek eksisting (bawah), sehingga nantinya kedua tol tersebut tarifnya bisa
sama.
Nantinya masyarakat yang menggunakan tol Layang Japek hanya melakukan
pembayaran saat keluar di Pintu Cikampek Utama, bersamaan dengan pihak yang
menggunakan tol eksisting (bawah). Dengan kata lain, tidak ada pintu tambahan
tol di atas.
Kita harapkan kalau di Jakarta-Cikampek bawah kan ada 4 wilayah
pentarifan, jadi dari Cawang, Pondok Gede, Bekasi, kemudian ke Karawang dan
setelah itu sampai ujung Cikampek. Di atas ini kita naik dari Cikunir lanjut
langsung turun kebawah (Cikampek)," ujar Desi.
Namun hingga saat ini belum diketahui berapa tarif blended yang akan
digunakan nantinya. Pihaknya masih melakukan diskusi. Sebelumnya, Desi
mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya. Menurutnya, Tol
Layang Japek ini bisa menjadi alternatif bagi pengguna yang memiliki perjalanan
jauh.
"Sebetulnya diharapkan masyarakat nggak usah bingung pikirin
tarif. Kalau kamu mau jarak jauh naik, kalau jarak dekat lewat bawah. Nggak ada
perbedaan, bayarannya tetap," pungkasnya.
Apapun itu, Cilamaya yg jadi tetangga ikut bangga, nama Cikampek makin bergema, iya, ga.?