28 June 2018

MENANGNYA Karena TERKENAL.


Sepertinya kemenangan Kang Emil bukan karena partai mana yg mengusungnya, tapi Kang Emil menang lantaran namanya udah terkenal, terutama bagi kalangan ‘milenial seperti anak muda dan orang dewasa yg berjiwa muda.

Jujurnya,, saya pun ga kenal sepak terjang Paslon Gubernur Jabar lainnya kemarin, hanya sepintas mendengar nama Deddy yg jadi Bupati Purwakarta dan Dedy Mizwar yg penah main film Naga Bonar. Calon selebihnya, sih.. “meneketehe.!

Tapi sepak terjang sosok Kang Emil, sepertinya kita sudah dengar waktu jadi Walikota Bandung. Namanya cukup TOP bersama Ibu Risma dan Ahok. Di Medsos pun, instagram Kang Emil banyak sekali follorwersnya, dan pengikut di medsos lainya pun tak kalah lebih banyak. Pokoknya untuk kalangan milenial.. kang Emil populer banget.

Setiap kiriman di sosmed, kang Emil terkesan sebagai sosok "gaul" dan kekinian. Cara berpakaiannya juga modis, gaya hidup yg modern serta cara ngomongnya yg asik dg selalu menyertakan sentuhan Humor.

Sementara calon guberrnur lain di Jabar kemarin, rasanya kebanyakan “menuakan diri ya?”.. Hanya murni sebagai politikus, sperti ga menganggap keberadaan potensi dari kalangan melinial itu penting.

Dan.. Kang Emil sudah membuktikan, bahwa kelompok modern dan gaul itu mempunyai peran penting dalam dunia perpolitikan di tanah air.-- Dalam melancarkan upayanya menaklukkan hati generasi milenial, Kang Emil memanfaatkan kemajuan teknologi dalam bidang multimedia selama berkampanye. Mulai dari desain poster yg cantik, dg gambar2 menggelitik sampai dg video dokumenter inspiratif menghiasi sudut-sudut kota, desa dan dunia maya.

Ini adalah hal baru dan inovatif yg jarang sekali para politikus mempertimbangkannya dalam mensosialisasikan program mereka. Kebanyakan masih dg gaya lama, konvensional dg cara mengumpulkan massa yg butuh tempat dan perlu banyak waktu.—Sepertinya cara itu udah kuno, ya.?

Ini pelajaran berharga bagi kita dalam berpolitik. “Bahwa Hari Ini zaman sudah berubah”.. Kecerdasan masyarakat sudah meningkat dan kriteria pemimpin yg baik di mata masyarakat pun sudah tidak lagi digambarkan dg sosok yg ‘dituakan, melainkan sosok yg mampu berbaur dan hadir dalam hati masyarakat yg dipimpinnya.